Kemarin, tepat tgl 17 Agustus ’14 saat Peringatan Hari Kemerdekaan kita, saya bersama sahabat lama di PNJ mengadakan Halal bi Halal kerumah salah satu sahabat yang sudah bisa membeli rumah selepas ia menikah (Nah, memang menikah nambah rezeki 🙂 ). Alhasil, sembari bersilaturahim.. kita yg masih mengejar target-target seperti punya rumah, mobil, menikah (yang ini udah yak) bisa termotivasi.

Awalnya saya dan istri (yang kebetulan juga ikutan halal bi halal) ingin naik taksi saja menghadiri Halbil kali ini, tapi melihat ternyata masih ada teman yang menunggu di Masjid UI dengan mobil, maka saya & istri memutuskan untuk ikut dengan teman saya itu (mumpung pake mobil).

Ditengah jalan pun kami menjemput sahabat di halte kober UI, yang kini sudah jadi ibu beranak dua. Kali itu ia membawa anak keduanya yang masih lucu, alhasil jadi temen maen Babang’s Haifan 🙂

Okelah, saya bocorkan saja. Pemilik mobil yang saya tumpangi itu adalah Bung Ardy Kurniawan, walau sempat dinasehati tentang akadnya sama ustazah (heheheu..). Singkat saja kami berempat menyusuri perjalanan ke arah Cileungsi, yap rumah sahabat saya itu. Sepanjang jalan saya cukup mengagumi pencapaian beliau (cieeh..) dengan mobil yang telah kami tumpangi itu.

Masuklah pembicaraan kami dalam tema “Menyamakan Frekuensi”. Apa maksudnya itu? Ialah bagaimana kita mebiasakan kebiasaan-kebiasaan sebelum masuk ke tujuan yang lebih tinggi. Misal, kita ingin menjadi pebisnis sukses.. maka persiapkan diri kita dengan “menyamakan frekuensi” sebagai pebisnis. Bangun relasi/ jaringan, unjuk kemampuan, praktek dan terus belajar. Nah, diperjalanan itu kami membahas bagaimana sahabat saya sebelum memiliki mobil selalu “menyamakan frekuensinya” dengan orang yang punya mobil.

Contoh simplenya ialah, bagaimana doi bisa bersikap sebagai orang yang punya mobil.. walaupun belum punya mobil. Pertama sahabat saya selalu mencari tahu info-info tentang mobil, serie terbaru, kelebihan dan kekurangan, kemampuan mesin serta kebiasaan-kebiasaan mobil yang tak tertulis. Sampai-sampai ia ‘curcol’ bahwa tiap malam hingga bosen ‘searching’ tentang mobil, liat brosur mobil, dll. Semua itu ia lakukan demi “menyamakan frekuensi”. Toh sebagai pebisnis, mobil yang didapatnya bukan hanya untuk gaya-gayaan, tapi bakal dilakukan lagi untuk “menyamakan frekuensi” kembali dengan para pengusaha sukses yang sudah bermobil.

Bagaimanapun, orang akan tentu percaya kita adalah pengusaha saat pencapaian yang kita dapat terlihat, salah satunya mobil itu. Maka tak jarang order terus berdatangan karena relasi yang meluas serat ‘trust’ yang makin lama makin terbangun. (Terbayarkan dy )

Kalau begitu, aktivitas istri yang saat ini suka buka-buka web KPR, ngumpulin brosur pameran dan mengajak saya survei sana-sini bisa jadi jalan ke arah sana.

Yap, intinya “Menyamakan Frekuensi” perlu dilakukan sebelum kita melompat ke tingkat selanjutnya. Agar saat sampai waktunya, kita tak jatuh terpuruk ke tempat awal. Semoga kita dan saya khususnya bisa menyamakan frekuensi ke pencapaian yang lebih besar, Al-Jannah.

*gambar hanya ilustrasi 😀

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.